Thursday, February 16, 2012

Chlamydia, Infeksi Menular Seksual Tidak Bergejala

Chlamydia adalah penyakit menular yang termasuk Infeksi Menular Seksual (IMS). Banyak kalangan, bahkan pria gay yang tidak tahu jika telah terinfeksi Chlamydia. Karena memang di banyak kasus, penyakit Chlamydia tidak pernah mengembangkan tanda atau gejala yang mungkin termasuk rasa sakit kelamin dan debit dari penis.
Chlamydia mempengaruhi baik wanita dan pria (termasuk pria gay) dan terjadi pada semua kelompok umur, meskipun yang paling umum di kalangan pria gay muda. Chlamydia tidak sulit untuk diobati setelah mengetahui bahwa terinfeksi penyakit ini. Tetapi banyak pria gay yang tidak menyadari dan jika sudah mengetahui sekalipun, terkadang tidak segera diobat dan dikonsultasikan dengan dokter. Beberapa diantaranya merasa malu jika menderita sesuatu di alat kelaminnya, sehingga cenderung membiarkan. Padahal Chlamydia seperti halnya penyakit menular seksual lainnya jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Penyebab

Chlamydia disebabkan oleh bakteri dan paling sering menyebar melalui seks oral, dan anal. Penyakit tersebut juga mungkin bagi seorang ibu untuk menyebarkan chlamydia kepada anaknya saat melahirkan. Sehingga dapat menyebabkan pneumonia atau infeksi mata serius pada bayinya.

Gejala

Tahap awal infeksi Chlamydia sering menyebabkan sedikit atau tidak ada tanda dan gejala. Ketika tanda atau gejala terjadi, biasanya mulai muncul 1-3 minggu setelah terkena Chlamydia. Bahkan ketika tanda dan gejala memang terjadi, seringkali ringan dan cepat berlalu. Beberapa diantaranya tidak menyadari jika sudah terinfeksi penyakit menular seksual Chlamydia ini. Oleh karena itu, Chlamydia seringkali diabaikan, padahal sangat berbahaya dan dapat menular.

Padahal andaikata jeli dan serius dengan organ seksualnya, seseorang dapat mendeteksi secara dini. Tanda dan gejala infeksi Chlamydia dapat mencakup:
1. Nyeri saat buang air kecil
2. Sakit pada perut bawah
3. Keluar cairan dari urethra.
4. Discharge dari penis pada pria
5. Nyeri saat hubungan seksual.
6. Nyeri testis pada pria

Pengobatan

Chlamydia dapat diobati dengan antibiotik. Namun jenis antibiotiknya tidak dapat sembarangan jenis dan dosisnya. Karena masih banyak kalangan, termasuk komunitas gay yang suka membeli antibiotik sendiri di apotik untuk mengobati sakit, tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Padahal itu sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan kuman atau virus penyakitnya semakin resisten. Karena jenis antibiotik memiliki spektrum dan spesifitas berbeda untuk kuman atau bakteri. Sedangkan untuk virus, juga bukan diobati dengan antibiotik, tetapi antiviral. Untuk itu, kenali penyakit yang tak butuh antibiotik.
Untuk kasus penyakit Chlamydia pasien mungkin diminta untuk minum obat dalam satu kali dosis, atau mungkin perlu untuk mengonsumsi obat sehari atau beberapa hari selama 5-10 hari.

Dalam kebanyakan kasus, infeksi dapat sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Selama waktu itu, pasien harus menjauhkan diri dari hubungan seksual.

Pasangan seksual (partner kita) juga membutuhkan perawatan meskipun mungkin tidak memiliki tanda atau gejala. Jika tidak, infeksi dapat menular bolak-balik antara pasangan seksual (fenomena bola pingpong).

Sumber: http://igama.or.id/index.php/artikel/376-chlamydia-infeksi-menular-seksual-tidak-bergejala

No comments: